Penipuan Bagi Pemegang Kartu Kredit

| 11 Februari 2009 | 5 Comments

Kejadian ini dialami sendiri oleh saya, ceritanya tadi siang ada telpon dari seseorang yang menawarkan paket liburan gratis di jaringan hotelnya dan potongan sebesar 20{0f9ecfa77f025499b7b443bb4e4a3b8b29e89cbd27910fde589c4c0261f54013} untuk pesawat terbang, kecuali AirAsia. Biaya per 5 tahun adalah Rp. 990.000,- (sekitar segitulah). Si penelpon nyerocos panjang lebar tanpa berkesempatan untuk saya memotong pembicaraan, karena saya juga baru bangun tidur, jadi jawabnya cuma iya dan iya … hahahahha

Setelah selesai nyerocos, saya tanya, darimana dia mendapat data saya, katanya dari pihak bank, tapi dia tidak menyebutkan bank mana, lalu langsung menanyakan alamat saya, katanya saya berada diblabla, apakah benar ? Karena alamatnya benar saya jawab benar, lalu dia menanyakan dilantai berapa dan bekerja sebagai apa, pokoknya dia menanyakan hal yang sebenarnya sudah diketahui, lalu saya jawab benar. Setelah itu si penelpon bilang akan diproses dan telpon saya ditransfer ke atasannya, lalu terdengar suara telpon rumah yang ditransfer (dari nadanya saya sudah hapal, masa perkantoran pakai nada transfer rumahan, betapa murahan… hahahaha) lalu diangkat oleh orang lain yang katanya atasan si penelpon sebelumnya, setelah mengucapkan selamat dan blabla, mulai menanyakan jenis kartu kredit dan nomornya. Untung saja saya kasih nomor yang berbeda dengan kartu kredit yang saya punya, lalu katanya akan mengirimkan orang (kurir) ke kantor saya untuk memberikan paket tersebut dan tidak lupa mengingatkan saya agar mempersiapkan kartu kredit untuk digesekkan pada alat yang dibawa oleh kurir tersebut. Dan saya masih meng-iya-kan saja. Saya bilang, saat ini masih ada diluar kantor sekitar jam 2-3an baru kembali ke kantor.

Karena curiga, saya coba searching di google nomor telpon tersebut, hasilnya ternyata sudah ada yang nyaris terkena penipuan semacam ini. Setelah saya membaca blog tersebut dan sadar akan ditipu, akhirnya saya memikirkan bagaimana cara membatalkan kurir tersebut, terlintas ingin menjebak si pelaku dengan mengundang polisi, namun setelah dipikir-pikir prosesnya pasti panjang dan ribet. Akhirnya saya putuskan untuk mengancam si pelaku.

Nah, kurir tersebut menelpon tidak sampai 30 menit setelah percakapan saya dengan pihak penelpon sebelumnya. Kurir tersebut mengaku sudah ada dikantor saya dan mengantarkan paket yang dikirim dan sekali lagi tidak lupa untuk mengingatkan saya untuk membawa kartu kredit. Saya bilang, saya belum sampai dikantor, titipkan saja sama operator bawah. Namun, kurir tersebut bilang ada paket yang harus ditandatangani dan memerlukan kartu kredit untuk prosesnya. Kontan saya berang, dan langsung mengatakan “Kamu ini penipu yah, saya sekarang sedang di Polres untuk menjemput kamu”. Sang kurir begitu ketakutan dan menjawab terbata-bata, “Saya bukan penipu pak, tapi tadi disuruh datang kekantor bapak untuk mengirimkan paket dan gesek kartu”. Lalu saya jawab, “Ok, kalau kamu bukan penipu, tunggu saya disana, saya akan datang bersama polisi”. Lalu tidak terdengar jawaban dan telpon diputus. HAHAHAHAHA … gotcha !

Sebenarnya saya tetap datang kekantor, tapi tidak bersama polisi, lalu saya tanyakan ke operator apakah tadi ada orang yang membawa paket mencari saya, mereka jawab tidak ada. Ah, lega! Ternyata mereka benar-benar penipu.

Jadi, waspadalah kepada pihak-pihak yang menawarkan segala sesuatu yang menyangkut kartu kredit anda. Sebaiknya abaikan penawaran tersebut atau telusuri lebih lanjut dengan mengkonfirmasi pihak penerbit kartu kredit. Karena modus penipuan kartu kredit sedang marak dan gencar serta makin bervariasi.

Berikut Nomor Telpon Pelaku :

0218299246 – Penelpon Pertama (setelah dilacak, Endah Parahyangan Hotel PT. Jl Dr Saharjo 102-A JAKARTA 12970)
02197344263 – Kurir

Tags: , ,

Category: Catatan Harian

Comments (5)

Trackback URL | Comments RSS Feed

  1. Polisi berkata:

    Nice inpo gan …
    Ntar ane kasi cendol dah

  2. arda86™ berkata:

    haks…haks…haks… identitasnya dibuka disini, mantab dah 😀

  3. c1nk berkata:

    Wah, gw juga pernah di telpon sama seperti cerita lo tadi bah, selama mereka cerita gw iya-iya saja, dan ujung-ujungnya ketika dia mastiin gw untuk menerima tawaran mereka, gw bilang aja “ga berminat”, dengan gondoknya mereka langsung nutup telpon :d

  4. thanks infonya, gw harus lebih berhati2 jika nanti menghadapi yang ini. 🙂

  5. Bagus dan bermanfaat. Admin bales dong, please hehe.

Leave a Reply